Senin, 25 Januari 2016

USULAN KARYA ILMIAH/PENELITIAN

Assalmmua’laikum Wr Wb.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang cara membuat “Usulan Karya Ilmiah/Penelitian” pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah contoh cara membuat karya ilmiah contoh yg akan saya buat adalah tentang materi “Output/Grafis primitive” berikut langkah-langkah cara membuat karya ilmiah “Output/Grafis primitive
LATAR BELAKANG
Output/Grafis primitive merupakan bentuk geometri dasar yang sering digunakan untuk membuat suatu bentuk objek yang kompleks. Titik dan garis lurus adalah bentuk geometri paling sederhana dan komponen gambar. Keberadaan garis sudah ada sejak zaman nenek moyang, saat mereka melakukan suatu upacara/ritual dalam kepercayaan mereka dengan membuat suatu goresan-goresan di dinding-dinding gua. Dari guratan itulah tercipta berbagai macam garis yang saling tersambung lalu membentuk suatu obyek obyek yang biasa kita sebut gambar. Dari gambar inilah tercipata sebuah lukisan-lukisan yang nantinya menjadi cikal bakal lahirnya berbagai macam huruf yang akan mereka gunakan sebagai alat komunikasi. Selain garis yang sering dikenal dengan kontur, garis ini bisa juga digunakan untuk mengungkapkan sebuah gerak dan bentuk baik itu dalam bentuk 2 dimensi atau  3 dimensi.
RUMUSAN MASALAH 
  1. Apakah yang dimaksud dengan output primitive?
  2. Apa saja atribut yang digunakan didalamnya?
  3. Apa saja algoritma yang digunakan di dalam tipe garis?
TUJUAN PENULISAN
  1. Memahami konsep output primitive.
  2. Memahami pengertian atribut-atribut yang digunakan didalamnya
  3. Memahami dan membedakan algoritma pembuatan garis.
  4. Menganalisis algoritma pembuatan garis DDA.
MANFAAT PENULISAN
Agar pembahasan mengenai ouput primitive tidak membahas hal hal yang terlalu mendalam dan tidak terjadi kesalahpahaman maka haruslah ditentukan pembatasan dalam penulisan, adapun pembatasan penulisan tersebut antara lain penulisan hanya membahas mengenai ouput primitive, dan atribut yang ada didalamnya serta memahami dan menganalisis algoritma pembuatan garis DDA.
KAJIAAN TEORI
Grafika komputer atau dalam bahasa Inggris computer graphics dapat diartikan sebagai perangkat alat yang terdiri dari hardware dan software untuk membuat gambar, grafik atau citra realistik untuk seni, game komputer, foto dan film animasi. Grafika computer merupakan bagian yang paling menarik dari bidang ilmu komputer, ini dikarenakan untuk dapat memahaminya dengan baik diperlukan kemampuan matematika dan juga keahlian untuk memprogram dan kreativitas.
Elemen Gambar untuk Menciptakan Gambar dalam Komputer
Penghasilan citra pada grafik komputer menggunakan primitif grafik dasar. Primitif ini memudahkan untuk merender (menggambar pada layar monitor) sebagaimana penggunaan persamaan geometri sederhana. Primitif grafik dasar yang dipakai dalam algoritma berbasis visual interaktif diantaranya:
  1. Titik
  2. Garis
METODE PENELITIAN  
            Algoritma  Digital  Differential  Analyzer  (DDA)  adalah  algoritma pembentukan garis berdasarkan perhitungan Δx dan Δy, menggunakan rumus Δy = m.Δx. Garis dibuat dengan menentukan dua endpoint yaitu titik awal dan titik akhir. Setiap koordinat titik yang membentuk garis diperoleh dari perhitungan, kemudian dikonversikan menjadi nilai integer.
Langkah-langkah pembentukan menurut algoritma DDA, yaitu :
  1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan.
  2. Tentukan salah satu titik sebagai titik awal (x0, y0) dan titik akhir (x1, y1).
  3. Hitung Δx = x1 – x0 dan Δy = y1 – y0
  4. Tentukan step, yaitu jarak maksimum jumlah penambahan nilai x maupun nilai y dengan cara :
  • Bila nilai |Δy| > |Δx| maka step = nilai |Δy|.
  • Bila tidak maka step = |Δx|.
  1. Hitung penambahan koordinat pixel yaitu x_increment = Δx / step dan y_increment = Δy / step.
  2. Koordinat selanjutnya (x+ x_increment, y+ y_increment).
  3. Posisi pixel pada layer ditentukan dengan pembulatan nilai koordinasi tersebut.
Ulangi step 6 dan step 7 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y1.
Contoh :
Untuk menggambarkan algoritma DDA dalam pembentukan suatu garis yang menghubungkan titik (10,10) dan (17,16), pertama-tama ditentukan dx dan dy, kemudian dicari step untuk mendapatkan x_increment dan y_increment.
Δx = x1 – x0 = 17-10 = 7
Δy = y1 – y0 = 16-10 = 6
Selanjutnya hitung dan bandingkan nilai absolutnya.
|Δx| = 7
|Δy| = 6
Karena |Δx| > |Δy|, maka step = |Δx| = 7, maka diperoleh :
x_inc = 7/7 =1
y_inc = 6/7 = 0.86
k
x
Y
round(x),round(y)
(10,10)
0
11
10,86
(11,11)
1
12
11,72
(12,12)
2
13
12,58
(13,13)
3
14
13,44
(14,13)
4
15
14,3
(15,14)
5
16
15,16
(16,15)
6
17
16,02
(17,16)


18
17
16
15
14
13
12
11
10
10
11
12
13
14
15
16
17
18

PENGETAHUAN ILMU BAHASA

ILMU
Ilmu  pengetahuan muncul karena adanya pengalaman manusia ketika ia mendapatkan pengetahuan tertentu melalui proses yang khusus
Contoh : Sebuah cerita tentang Newton, bagaimana ia menemukan teori gravitasi dalam ilmu fisika bermula ketika ia merasakan sesuatu, yaitu apel yang jatuh dan menimpa kepalanya saat sedang duduk di bawah pohon apel. Pengalaman tentang sesuatu itulah yang menyebabkan orang kemudian berpikir dan berpikir lebih lanjut tentang sebab peristiwa tersebut. Berkat ketekunan, kesabaran, keingintahuan serta didukung dengan kepandaian dan intelegensi yang memadai dan daya kreativitas yang tinggi seseorang dapat menciptakan teori-teori atau hukum dan teori-teori tersebut agar dapat diterapkan bagi kepentingan umat manusia.
Ø  Ontologi
ilmu yang ada ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang  merupakanUltimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkrit atau abstrak. Dalam perbincangannya, seringkali Ontologi dihubungkan dengan Metafisika, cabang ilmu dalam filsafat yang berbicara mengenai keberadaa dan eksistensi. Pemikiran Ontologi (Metafisika Umum) yang berkisar pada hakikat dari yang Ada, telah mengelompokkan para filosof dalam beberapa kelompok
Ø  Epistemologi
Teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan. Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersebdiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah: Metode Induktif, yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Metode Deduktif, ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Metode Positivisme, berpangkal dari apa yang telah diketahui
Ø  Aksiologi
Merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transfortasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain sebagainya. 

Ø  Dinamis
Dinamisme merupakan kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun berada dalam kesulitan. Dinamisme adalh pendekatan yang positif terhadp kehidupan sehari-hari untuk mencapi kberhsilan yang berguna bagi kehidupan.

Ø  Abstrak
            Pengertian umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.
Ø  Sintesis
            Sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan
Ø  Hipotesa
Hipotesa yang diawali oleh kata – kata ‘jika’, ‘seandainya’, atau ‘seandainya tidak’. Yang kedua, konsekuen yaitu harus dibuat bertautan dengan antiseden. Sebuah konsekuen harus dilakukan dengan pembuktian kebenaran dalam pelaksanaan penelitian. Yang ketiga, dependen yaitu hubungan antara antiseden dan konsekuen. Hubungan itu harus merupakan hubungan sebab dan akibat yang benar.
Ø  Penelitian
Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah
Ø  Empiris
Adalah segala informasi yg diperoleh melalui eksperimen,penelitian, atau observasi. Sedangkan data empiris merupakan data yang di temukan atau disimpulkan dari sebuah eksperimen atau penelitian

PENGETAHUAN
Indera sebagai sumber pengetahuan, berkaitan dengan empiri. Empiri berasal dari bahasa Yunani “empiria” yang berarti pengalaman, dalam bahasa Inggris “experience” dan bahasa Latinnya “experiente ”.
Indera sebagai sumber pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh manusia melalui kelima inderanya, yakni mata, hidung, perasaan (kulit), telinga dan lidah. Pengetahuan inderawi juga disebut pengetahuan empiris. Dalam sejarah epistemologi barat tokohnya adalah Roger Bacon, John Locke, David Hume dan sejumlah pengikutnya.
Dalam aliran filsafat empirisme dijelaskan, bahwa inderalah yang merupakan satu-satunya instrumen yang dapat menghubungkan kita dengan alam. Tanpa indera, kemungkinan kita memandang alam ini tidak ada atau masih samar. Akal sebagai sumber pengetahuan, tanpa melalui panca indera tidak dapat diresapi. Hal ini sesuai apa yang dikatan John Locke, bahwa pada akal tidak ada sesuatu sebelum itu ada pada alat indera.
Pengetahuan yang bersumber dari indera, diperoleh manusia sebagai makhluk biotik, berkat inderanya ia mengatasi taraf hubungan yang semata-mata fisik vital dan masuk dalam medan intensional, walaupun masih sangat sederhana. Indera menghubungkan manusia dengan hal-hal yang konkrit material.
Indera sebagai sumber pengetahuan bersifat parsial, disebabkan perbedaan indera satu dengan yang lain. Namun pengetahuan inderawi sangat dibutuhkan karena merupakan pintu gerbang pertama untuk pengetahuan yang utuh.
Selanjutnya, untuk mengetahui jenis-jenis pengetahuan indera, perlu dijelaskan jenis-jenis indera yang dimiliki manusia. Manusia terdiri dari Jasmani dan Rohani, jasmani dalam tubuh manusia dilengkapi dengan faraj, hidung, mata, perasaan (kulit), perut, tangan dan telinga.
Islam memandang, indera manusia terdiri dari indera dalam dan indera luar, keduanya mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Fungsi indera sebagai sumber pengetahuan terdiri dari :
  1. Indera bersama yang berfungsi untuk menerima kesan-kesan yang diperoleh panca indera luar dan diteruskan ke indera batin.
  2. Indera penggambar berfungsi untuk melepaskan kesan-kesan yang diteruskan ke indera bersama dari materinya.
  3. Indera perangka yang berfungsi mengatur gambar yang telah dilepaskan dari materi dengan memisah-misahkan dan meng­hubungkan satu sama lain.
  4. Indera penggarap yang bertugas menangkap arti yang dikandung gambaran-gambaran itu.
  5. Indera pengikat yang berfungsi untuk menyimpan arti yang ditangkap oleh indera penggarap.

BAHASA DAN TULISAN
Bahasa  adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hel-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan baik.
Definisi Bahasa; Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat
  1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
  2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
  3. Alat mengidentifikasi dir
Bahasa Lisan

     Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.

Faktor Yang Menyebabkan Rapuhnya Bahasa

       Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain. Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globali sasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu :
  • Tidak gaul.
  • Terlalu formal.
Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :
  • Tergerus arus globalisasi.
  • Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia.
  • Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.
Selain bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehair-hari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain.
Bahasa indonesia mengenal dua macam serapan yakni :
  • Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia.
  • Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia

PARAGRAF DEDUKTIF & PARAGRAF INDUKTIF

Disini saya akan menjelaskan Pengertian Deduktif dan Induktif
Deduktif
       adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat penjelas, paragraf deduktif ini menggambarkan sesuatu yang lebih atau menjelaskan suatu kejadian yang lebih spesifik.

Contoh kalimat paragraf deduktif
       Pemuda warga desa tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan pada saat jam jam belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi pengertian pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam belajar, mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam belajar masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.Kalimat utama dalam paragraf di atas adalah kalimat yang pertama  yaitu , Pemuda warga desa tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan tertib

Induktif
            Sama hal nya dengan paragraf deduktif paragraf induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama,
Menggambarkan atau menjelaskan kejadian di awal dan mengakhirinya pada kalimat utama.

Contoh kalimat paragraf induktif
            Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena penampilanya yang khas.

Bisa dilihat antara perbedaan dari kedua paragraf tersebut.
Paragraf deduktif kalimat utamanya berada di awal paragraf, kemudian diikuti kalimat penjelas sedangkan paragraf induktif paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama.

PARADIGMA

Pengertian Paradigma
Secara etimologis paradigma berarti model teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir. Sedangkan secara terminologis paradigma berarti pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang menjadi poko kpersoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. Jadi,paradigma ilmu pengetahuan adalah model atau kerangka berpikir beberapa komunitas ilmuan tentang gejala-gejala dengan pendekatan fragmentarisme yang cenderung terspesialisasi berdasarkan langkah-langkah ilmiah menurut bidangnya masing-masing.
Demikain Pengertian Paradigma,Definisi Paradigma Apa Itu Paradigma.
Semoga Tulisan "Pengertian/Definisi Paradigma (Apa Itu Paradigma,Pengertian Paradigma dan Definisi Paradigma)" ini Bermnafaat.mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan.

A.  Anggapan dasar
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi yang kuat tentang kedudukan permasalahan yang sedang diteliti. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian nanti, Dalam melakukan penelitian anggapan–anggapan dasar perlu dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-anggapan semacam inilah yang disebut sebagai anggapan dasar, postulat atau asumsi dasar. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.

B.  Nilai / sesuatu yg bias diukur
Memahami perubahan pemikiran terkait tentang perubahan-perubahan tentang teori yang dianut atau disepakati para pakar, dan pemahaman tentang karakteristik sosiologis masyarakat ilmiah/para pakar dalam hubungannya dengan sikap perubahan. Bentuk perubahan berpikir ini membentuk suatu paradigma (cara pandang) bagi setiap masyarakat ilmiah. Masyarakat ilmiah pada paradigma ini menempatkan atau mendorong argumentasi tentang sebuah kebenaran ilmu pengetahuan itu relative.

C.  Masalah yang diteliti
Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian.
Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
“Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significancy of topic)?”
“Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti , Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian adalah sesuatu hal atau kejadian yang dijadikan sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan.

D.  Konsep-Konsep pokok
membuka kesadaran bersama bahwa para pengkaji ilmu pengetahuan itu tak akan selamanya mungkin bekerja dalam suatu suasana “objektivitas” yang mapan, yang bertindak tak lebih tak kurang hanya sebagai penerus yang berjalan dalam suatu alur progresi yang linier belaka.  Para pengkaji dan peneliti ilmiah yang sejati selalu saja memiliki subjektivitas naluriah untuk bergerak secara inovatif guna mencari dan menemukan alur-alur pendekatan baru, atau untuk mempromosikan cara pendekatan yang sampai saat itu sebenarnya sudah ada namun yang selama ini terpendam dan terabaikan oleh kalangan yang selama ini berkukuh pada paradigma lama yang diyakini telah berhasil menyajikan sehimpunan pengetahuan yang “normal dan tak lagi diragukan  legitimasinya”.  Kehendak untuk mencari dan menemukan alur pendekatan baru yang berbau bid’ah ini selalu saja terjadi dalam sejarah falsafati dan keilmuan manusia, khususnya apabila terjadi perubahan besar yang mendasar pada kehidupan sosial-politik, yang menghadapkan manusia warga masyarakat politik pada banyak permsalahan baru yang menghendaki jawaban-jawaban yang baru pula.  

E.  Metode Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.   Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana  peneliti  memahami  suatu  masalah,  serta  kriteria pengujian  sebagai landasan untuk  menjawab  masalah  penelitian [11] .  Secara  umum,  paradigma  penelitian  diklasifikasikan dalam 2   kelompok   yaitu   penelitian   kuantitatif   dan penelitian kualitatif.
·         Paradigma   kuantitatif   menekankan   pada   pengujian   teori   melalui pengukuran  variabel  penelitian  dengan  angka  dan  melakukan  analisis  data dengan    prosedur    statistik.   Penelitian    yang    menggunakan    pendekatan deduktif  yang  bertujuan  untuk  menguji  hipotesis  merupakan  penelitian  yang menggunakan  paradigma  kuantitatif. Paradigma  ini  disebut  juga  dengan paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist), eksperimental (experimental), atau empiris (empiricist), Jenis penelitian yang termasuk dalam paradigma penelitian kuantitatif dibedakan berdasarkan tujuan penelitian dan karakteristik masalah.
·         Penelitian deduktif, yaitu  penelitian  yang  bertujuan  menguji  teori pada keadaan tertentu.
·          Penelitian induktif,yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.
·         Penelitian Terapan.   Penelitian   terapan   berbeda   dengan   penelitian dasar, penelitian terapan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan  yang  khusus  atau  untuk  membuat  keputusan  tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Penggunaan metode ilmiah dalam penelitian terapan menjamin objektivitas dalam mengumpulkan fakta dan menguji   ide   kreatif   bagi   alternatif   strategi   bisnis.
·         Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan   atau   mendukung   pengambilan   keputusan   tentang   nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
·         Penelitian dan pengembangan, yaitu   penelitian   yang   bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih baik.
·         Penelitian tindakan, yaitu  penelitian  yang  dilakukan  untuk  segera digunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah.
·         Paradigma kualitatif ini merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalahdalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas   atau   natural setting yang holistis,   kompleks,   dan   rinci.   Penelitian   yang   menggunakan   pendekatan induksi  yang  mempunyai  tujuan  penyusunan  konstruksi  teori  atau  hipotesis melalui   pengungkapan fakta merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan konstruktifis, naturalistic atau interpretatif  (constructivist,naturalistic or interpretativeapproach), atau perspektif post-modern.

F.  Metode  Analisis
·         Pengamatan dengan berpartisipasi (Participant Observation)
·         Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
·         Penyelidikan Investigation) Sejarah Hidup (Life Historical
·         Analisis Konten (Content Analysis)
·         Kontras
Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif
Desain
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil dalam proses penelitian
Desain
- Spesifik, jelas, terinci
- Ditentukan secara mantap sejak awal
- Menjadi pegangan langkah demi langkah
Tujuan
- Memperoleh pemahaman makna : verstehen
- Mengembangkan teori
- Menggambarkan realitas yang komplek
Tujuan
- Menunjukkan hubungan antara variabel
- Mentest teori
- Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Teknik Penelitian
- Observasi, participant observation
- Wawancara terbuka
Teknik Penelitian
- Eksperimen, survey, observasi berstruktur
- Wawancara berstruktur
Instrumen Penelitian
- Human Instrument
- Buku Catatan
- Recording
Instrumen Penelitian
- Test, angket, wawancara, skala
- Komputer, Kalkulator
Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dll
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggu-nakan instrumen
Sampel
Sampel

G.  Hasil Analisis
Penelitian untuk membuktikan atau menemukan sebuah kebenaran dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu kantitatif maupun kualitatif. Kebenaran yang di peroleh dari dua pendekatan tersebut memiliki ukuran dan sifat  yang berbeda. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekwensi tinggi sedangkan pada pendekatan kualitatif lebih menekankan pada esensi dari fenomena yang diteliti. Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik  dan dapat digeneralisasi sedangkan hasil analisis penelitian kualitatif lebih bersifat ideographik, tidak dapat digeneralisasi. Hasil analisis penelitian kualitatif naturalistik lebih bersifat membangun, mengembangkan maupun menemukan terori-teori sosial sedangkan hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan maupun memperkuat teori-teori yang sudah ada
Sumber//: http://gioakram13.blogspot.co.id/2013/05/paradigma-penelitian-kuantitatif-dan.html
http://www.blog-web.id/2012/09/Pengertian-paragdigma.html
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/cara-memilih-masalah/